Young, Wild & Free Part 9

PicsArt_02-10-05.46.25

 

Author : mylovevil

Title                : Young Wild, & Free

Cast                 : Cho Kyuhyun, Park Jae In

Category          :  NC-17, married life, romance.

Desclaimer      : Wah banyak pengunjung baru nihh… Author ucapkan selamat datang buat para readers yang datang ^^ Banyak yang penasaran sama sequel The Darkness kah? Hihi… oke, ini part 9-nya udah selesai, lumayan lah ya 28 lembar hihi

 

THIS STORY IS MINE! Don’t to be Plagiator and Silent Reader!

 

Sorry For Typo’s and Happy Reading ^^

 

 

***

 

 

 

 

Selama perjalanan menuju hotel, Jae In tidak berhenti-henti mengeluarkan decakan kagumnya. Berkali-kali Jae In bertanya pada Mr. Durma tentang pemandangan yang ia lihat, dan Kyuhyun tidak berhenti tersenyum melihat keantusiasan istrinya yang justru terlihat menggemaskan dengan mata bulat yang berbinar-binar.

 

Posisi Jae In yang menyandarkan punggungnya di dada Kyuhyun membuat Kyuhyun dengan leluasa mencium rambut beraroma vanilla milik Jae In. Sesekali tangan kekarnya harus menahan perut Jae In, jika gadis itu tiba-tiba melepaskan pelukannya demi pemandangan yang mereka lewati.

 

“Kita bisa menikmati pemandangan itu kapan saja. Sekarang kau harus beristirahat.” Bisik Kyuhyun, setelahnya ia mendapati wajah muram Jae In.

 

“Nanti sore aku akan mengajakmu ke tempat yang indah, dengan satu syarat..”

 

Jae In diam, menunggu Kyuhyun kembali berbicara. Cukup lama Kyuhyun terdiam hingga Jae In mendongakkan kepalanya untuk menatap wajah Kyuhyun. Dan bibir Kyuhyun telah menyentuh bibir Jae In. Hanya ciuman singkat, namun selalu berhasil membuat Jantung Jae In berdetak kencang.

 

“Tidur.. kau harus tidur sekarang jika kau ingin melihat tempat itu.” Lanjut Kyuhyun yang tak bisa menyembunyikan senyuman gelinya saat mendapati wajah kaget Jae In.

 

“Tapi, aku… aku tidak mengantuk.” Bantah Jae In sedih.

 

Kyuhyun mengangkat pinggang Jae In hingga posisi duduk gadis itu berada di pangkuannya. Kyuhyun tidak peduli dengan dua orang di depannya. Mereka pasti memakluminya.

 

Jae In memeluk leher Kyuhyun dengan wajahnya yang ia letakkan di dada pria itu. Sesekali hidungnya bergerak, menghirup wangi tubuh Kyuhyun yang membuatnya nyaman. Jika seperti ini, Jae In pasti tidur nyenyak. Ditambah lagi dengan usapan pelan tangan Kyuhyun pada punggungnya, membuat Jae In semakin merapatkan tubuhnya pada tubuh Kyuhyun. Bagi Jae In, tidak ada lagi yang lebih menyenangkan selain pelukan Kyuhyun.

 

Limousine yang membawa mereka telah sampai di sebuah gedung tinggi. Sang supir telah lebih dulu keluar untuk membukakan pintu bagi sang tamu. Jae In sudah tertidur pulas dalam pelukan Kyuhyun, dan Kyuhyun harus menggendong Jae In hingga sampai di kamar. Para pengunjung disana menatap Kyuhyun dengan pandangan takjub. Terlebih sepasang kakek dan nenek yang tersenyum ke arah mereka.

 

Mr. Durma terlihat sibuk berbicara dengan resepsionis hotel, sedangkan supir tadi mendorong sebuah troli yang berisi barang bawaan Kyuhyun dan Jae In. Tak lama, Mr. Durma membalikan tubuhnya dengan sebuah kunci di tangannya. Lalu mempersilahkan Kyuhyun untuk mengikuti langkahnya.

 

Mereka memasuki sebuah lift untuk menuju kamar. Jae In tak terusik sedikit pun dengan pergerakan Kyuhyun yang sesekali menaikkan tubuhnya yang sedikit merosot. Justru Jae In malah semakin bergelung nyaman dalam pelukan Kyuhyun dan sesekali tangannya mengusap dada Kyuhyun. Membuat pria itu sedikit menggeram karena gairahnya yang terpancing. Oh ayolah Cho Kyuhyun! Jae In sedang tertidur, dan hormon-mu naik begitu cepat bagaikan roket hanya karena sentuhan ringan dari Jae In.

 

Pintu lift berdenting.. Mr. Durma telah lebih dulu keluar dari sana diikuti Kyuhyun dan supir. Jarak dari lift menuju kamar inap mereka tidak begitu jauh hanya sekitar 5 meter.

 

Mr. Durma membuka pintu didepannya dengan kunci yang ia bawa tadi, kemudian membukanya lebar-lebar agar Kyuhyun masuk lebih dulu. “Jika anda membutuhkan bantuan, anda bisa menghubungi petugas perhotelan, tuan.”

 

“Ya, Terima kasih Mr. Durma.” Balas Kyuhyun.

 

Setelah memastikan kedua orang itu pergi dari hadapannya, Kyuhyun segera membawa tubuh Jae In menuju kamar. Sepertinya berdiam diri di dalam pesawat selama 8 jam membuat Jae In kelelahan. Padahal selama perjalanan menuju kemari Jae In selalu tertidur. Kyuhyun tak habis pikir kenapa Jae In suka sekali tertidur.

 

Dengan hati-hati, Kyuhyun membaringkan tubuh Jae In diatas ranjang. Gadis itu menggeliatkan tubuhnya lalu bergelung nyaman setelah menemukan sebuah guling yang bisa di peluk. Kyuhyun terkekeh kecil, tangannya mengusap pipi Jae In yang memerah. Mungkin karena panasnya cuaca di Indonesia.

 

Setelahnya Kyuhyun keluar dari kamarnya, menuju ruang tamu dimana kopernya berada. Ia mengeluarkan laptopnya yang berada di dalam tas punggung berwarna hitam lalu membukanya. Tak terasa, ia malah tenggelam dengan dunianya sendiri. Melihat beberapa berkas yang masuk melalui e-mail nya atau pun bermain game untuk menghilangkan rasa jenuhnya. Hingga tanpa sadar, Kyuhyun tertidur dengan posisi yang kurang nyaman.

 

 

.

 

 

 

Jae In mengerjapkan matanya pelan berusaha mengumpulkan kesadarannya. Tiba-tiba saja Jae In di buat takjub dengan pemandangan di depannya..

 

Sebuah jendela besar, tidak itu pintu yang terbuat dari kaca yang menampilkan pemandangan kolam renang dan luasnya lautan. Jae In kembali berdecak kagum, hingga tanpa disadarinya ia melempar guling yang ia peluk tadi dan berlari kesana demi menikmati pemandangan indah didepannya.

 

Jae In menggeser pintu dihadapannya, berlarian menuju balkon kamar. Seolah-olah terhipnotis, Jae In terus berjalan hingga ia menemukan sebuah tangga untuk memasuki kolam renang dihadapannya. Jae In mengambil ponselnya yang ada di saku celana jeans-nya, lalu mengabadikan pemandangan di depannya.

 

“Oppa…” Panggil Jae In setelah sadar karena tidak menemukan Kyuhyun di kamar. Ia menoleh ke belakang. Kamarnya terasa sepi, tidak ada Kyuhyun dimana pun. Sungguh, Jae In takut tersesat berada di sebuah ruangan sebesar ini.

 

Ia beranjak dari duduknya mencoba mencari Kyuhyun dimulai dari kamar mandi yang berada di kamar mereka. Dan kamar mandi kosong, Jae In hanya menemukan bathup, shower, westafle. Jae In menggelengkan kepalanya berusaha untuk tenang. Kyuhyun tidak mungkin meninggalkannya ditempat asing seperti ini.

 

Kaki mungilnya kembali melangkah menuruni beberapa anak tangga hingga ia menemukan sebuah sofa panjang berwarna cokelat, dan kepala Kyuhyun menyembul dari balik sofa itu. Jae In menghembuskan nafasnya lega setelah melihat Kyuhyun yang tertidur pulas dengan sebuah laptop yang tergeletak di sampingnya.

 

Jae In mengusap wajah Kyuhyun lalu mengecup bibir pria itu yang sedikit terbuka. Jae In selalu merasa gemas setiap kali di hadapkan dengan wajah Kyuhyun. Dengan usil, Jae In menekan hidung mancung suaminya hingga pria itu kesusahan menghirup oksigen di sekitar. Kemudian gelak tawa Jae In terdengar begitu kencang, tapi Kyuhyun tak merasa terusik sedikit pun dengan ulah Jae In.

 

“Saranghae..” bisik Jae In lalu mengecup hidung Kyuhyun yang memerah karena cubitannya.

 

Gadis itu segera beranjak dari duduknya dan melangkahkan kakinya menuju dapur. Sesampaimya disana, Jae In membuka lemari es besar. Ia cukup beruntung menemukan beberapa makanan disana. Ada telur ayam, ikan, beberapa sayuran, dan bahan makanan lainnya.

 

Jae In mengambil dua butir telur. Yah mengingat kemampuan masaknya rendah, dan hanya omelete yang bisa ia buat. Itu dulu, sekarang sedikit demi sedikit Jae In sudah bisa memasak. Bahkan dulu, Jae In tidak mengerti cara menyalakan kompor hingga ibunya itu berulang kali memarahinya karena tidak bisa melakukan pekerjaan seorang perempuan. Dan waktu itu Jae In hanya bisa memperlihatkan cengiran khasnya.

 

Jae In mengambil beberapa sendok nasi dan mempersiapkan alat-alat masak. Ia menggelung rambutnya asal dan mulai fokus pada pekerjaan. Namun, pekerjaannya harus berhenti karena pergerakkannya yang tidak leluasa.

 

Ia berjalan menuju meja makan dan mulai melepaskan celana jeansnya lalu menyampirkannya pada sandaran kursi. Beruntung kemeja yang ia kenakan bagian bawahnya panjang hingga bisa menutupi setengah pahanya.

 

Jae In membalikkan tubuhnya, kembali fokus pada pekerjaannya yang sempat tertunda. Beberapa menit kemudian aroma harum masakan mulai memasuki panca indra siapa saja yang berada disana. Jae In membuat dua porsi nasi goreng kimchi dan dua porsi omelet. Untuk minuman, Jae In membuat dua gelas kopi.. kopi hitam untuk Kyuhyun dan cappucino untuknya.

 

“Apa yang kau buat?” Suara serak Kyuhyun di belakangnya membuat Jae In menoleh. Ia mendapati wajah mengantuk Kyuhyun.

 

“Nasi goreng kimchi dan omelet.”

 

Kyuhyun memeluk pinggang Jae In dari belakang, kepalanya ia topangkan di atas bahu Jae In dengan mata yang masih terpejam. “Oppa.. pergilah, basuh wajahmu sebelum makan.” Ujar Jae In dengan nada perintah, tapi yang di dapatinya hanya berupa kekehan Kyuhyun.

 

“Wae?”

 

“Anni, aku tidak pernah mendengar kata itu sebelumnya. Biasanya orang lain menyuruh mencuci tangan sebelum makan, tapi kau menyuruhku mencuci muka.”

 

Sepertinya rasa kantuk Kyuhyun telah hilang dan di gantikan raut wajah geli yang begitu kentara sehingga Jae In tidak bisa menyembunyikan rona merah di pipinya.

 

“Ingin makan di balkon kamar?” Tawar Kyuhyun yang langsung mengambil dua piring berisi nasi goreng kimchi. Tanpa menunggu jawaban dari Jae In, Kyuhyun telah lebih dulu pergi menuju kamar dan meletakkam dua piring itu diatas sebuah meja yang tersedia. Jae In mengikutinya di belakang dengan membawa dua piring berisi omelet.

 

“Tunggu disini. Biar aku saja yang mengambil minumannya.” Ujar Kyuhyun setelah memastikan Jae In terduduk di atas kursi berwarna putih. Gadis itu hanya mengangguk pelan dan mulai mencicipi nasi goreng buatannya. Rasanya pas, lebih enak dari minggu lalu. Terakhir kali ia buat nasi seperti ini, Jae In kelebihan memberikan garam dan hanya tampilannya saja yang menarik sedangkan rasanya…

 

Tak lama Kyuhyun datang dengan dua gelas minuman yang Jae In buat, tapi tunggu… kemana cappucino-nya kenapa yang ada hanya segelas cairan berwarna kuning yang Jae In yakini jika itu jus jeruk, dan kopi hitam.

 

“Jika kau bertanya-tanya kemana cappucinomu, jawabannya adalah aku membuangnya.” Ujar Kyuhyun setelah duduk dihadapan Jae In.

 

“Kenapa membuangnya?” Gerutu Jae In kesal. Tentu saja dia kesal, minuman favoritnya dibuang begitu saja.

 

“Sudah kubilang, meminum kopi terlalu sering tidak baik untuk kesehatanmu.”

 

“Oppa melarangku minum kopi, kau sendiri? Bahkan hampir tiap pagi Oppa selalu minum cairan hitam itu.” Sindir Jae In.

 

Kyuhyun tertawa pelan. Sebelum Jae In mulai mengeluarkan ceramahnya, Kyuhyun menyuapkan sesendok omelet yang ia potong ke dalam mulut Jae In. “Berhenti berbicara, lebih baik habiskan makananmu.”

 

Jae In mengerutkan dahinya berusaha mengunyah potongan besar omelet di mulutnya. Matanya melirik Kyuhyun sinis dan tanpa banyak bicara Jae In mulai lahap dengan makanannya.

 

“Mau berenang bersama?” Tawar Kyuhyun setelah memastikan istrinya itu kenyang.

 

Jae In meminum tegukan terakhir jusnya. Yah, jus jeruk tidak masalah juga karena rasa asam yang menguar setelah berada didalam mulutnya malah membuat Jae In ketagihan.

 

“Tidak, Oppa saja.”

 

Kyuhyun mengangguk dan mulai melepas baju yang dikenakannya sekaligus jeans hitam miliknya. Sehingga hanya menyisakan sebuah boxer berwarna hitam. Jae In memekik pelan melihat pemandangan yang berkali-kali lipat lebih indah dari alam sekitar. Ya, Jae In sangat mengagumi dada bidang Kyuhyun, terlebih lagi kedua puting milik Kyuhyun. Oh Jae In hentikan pikiran mesum-mu! Oke salahkan saja Kyuhyun yang secara tak langsung mengajarinya untuk berpikiran kotor. Bukankah itu wajar? Mereka sepasang suami istri.

 

“Mengagumi tubuhku, nona?” Goda Kyuhyun. Jae In bergerak salah tingkah dan mulai menatap ke piring yang isinya telah tandas. Kyuhyun semakin terkekeh geli melihat kedua pipi Jae In yang merona merah.

 

“Aku seperti sedang menghadapi seorang wanita mesum. Lihatlah tatapanmu itu, seolah-olah kau berkata ‘Aku menyukai dada bidangmu’ Apa aku salah?”

 

“Oppa!”

 

Dan gelak tawa Kyuhyun tak bisa dibendung lagi. Pria itu memegang perutnya yang sakit karena tadi sempat menahan tawa. Oh lihatlah bagaimana wajah Jae In yang merah padam hingga ke leher.

 

Jae In mendorong kursinya kebelakang dengan kasar. Lalu mulai membuka seluruh kancing kemejanya. Membuat Kyuhyun menghentikan tawanya seketika. Dan tatapan pria itu mulai menggelap melihat tubuh Jae In yang hanya terbalut sebuah bra dan celana dalam berwarna hitam.

 

“Pakai bajumu lagi, Jae In-ah.”

 

“Tidak mau.” bantah Jae In. Mulai menuruni tangga menuju kolam renang. Setelah masuk kedalam kolam itu, Jae In mulai berjalan dengan berpegangan pada pembatas kolam. Jae In memang tidak bisa berenang, tapi jika hanya memasukan dirinya kedalam kolam, tentu saja ia bisa. Apalagi tinggi kolam yang selehernya, Jae In tenang-tenang saja. Tidak merasa panik atau apa pun itu. Yah, asalkan ia memiliki pegangan untuk menyangga tubuhnya, jika sewaktu-waktu ia tenggelam.

 

“Kau membantahku.” Suara rendah Kyuhyun disamping telinganya tak membuat Jae In menoleh sedikit pun. Matanya malah sibuk mengagumi luas lautan dihadapannya dengan kedua tangan yang dilipat untuk menopang dagunya.

 

“Bukankah tadi Oppa mengajakku berenang?”

 

“Bukankah kau menolaknya?” Balas Kyuhyun geli. Jae In diam tak membalas perkataan Kyuhyun. Percuma saja melawan Kyuhyun. Jae In tidak akan bisa menandingi kata-kata Kyuhyun. Pria itu terlalu pintar berbicara.

 

“Ingin pergi kesana?” Bisik Kyuhyun. Tangannya mulai merambat memeluk pinggang ramping Jae In dari belakang. Sedangkan dagunya ia letakkan diatas bahu Jae In. Sesekali bibirnya mengecup leher jenjang atau pun bahu Jae In. Jae In hanya bisa menggerakkan bahunya, berusaha melepaskan pelukan Kyuhyun yang malah membuatnya salah tingkah.

 

Punggungnya menempel begitu erat di dada Kyuhyun, belum lagi pantatnya yang menyentuh langsung pusat tubuh suaminya yang mulai bereaksi, walaupun masih ada penghalang.

 

“Oppa..” Panggil Jae In lirih. Nafasnya mulai terdengar memburu. Kyuhyun berhasil menaikkan gairahnya begitu cepat hanya karena sebuah pelukan. Oh jangan lupakan juga tubuh mereka yang hampir telanjang. Hanya ada beberapa pakaian yang menutupi pusat tubuh mereka.

 

“Heumm..” Gumam Kyuhyun. Pria itu terlihat sibuk menghirup wangi tubuh Jae In melalui leher gadis itu. Merasa teranggu dengan rambut panjang Jae In, Kyuhyun menarik rambut panjang gadis itu, mengumpulkannya menjadi satu lalu menyampirkannya di bahu sebelah Jae In.

 

“Andwae..” bisik Jae In parau.

 

Guk…

 

Kyuhyun menghentikan kegiatannya setelah mendengar Jae In cegukan. Gadis itu memutar bola matanya ke segala arah, merasa malu.

 

“Ingin minum?” Tawar Kyuhyun dengan nada geli.

 

“Anni… Guk…” Jawab Jae In cepat. Ia menutup mulutnya berusaha menghalau cegukannya. Namun usahanya sia-sia, Jae In terus cegukan hingga beberapa menit. Membuat Kyuhyun tertawa pelan lalu mengacak rambut Jae In gemas.

 

“Oppa… apa eomma sudah sampai?” Tanya Jae In setelah memastikan cegukkannya hilang. Gadis itu berpegangan pada lengan Kyuhyun agar bisa mencapai pembatas kolam dan duduk disana. Kyuhyun membantu Jae In dengan mengangkat pinggang gadis itu.

 

“Mau menelpon mereka?” Tanya Kyuhyun yang berdiri di sela-sela paha Jae In. Sepertinya pria itu tidak merasa marah atas ketelanjangan Jae In. Lagipula siapa yang akan melihat mereka. Posisi kamar hotel mereka berada sangat jauh dari keramaian orang, yang terlihat dihadapan mereka hanya tebing-tebing dan lautan. Beruntung sekali Kyuhyun memesan hotel seperti sekarang ini. Jika tidak, Kyuhyun pasti sudah memaksa Jae In masuk kedalam kamar dan mengunci akses masuk kedalam kolam renang.

 

“Eoh..”

 

“Tunggu disini.” Sebelum pergi Kyuhyun mengecup leher Jae In yang terdapat bulir-bulir air. Gadis itu menggerakan kepalanya geli dan kedua tangannya berusaha mendorong bahu Kyuhyun. Pria itu tertawa pelan sebelum meluncur pergi meninggalkan Jae In untuk mengambil ponselnya.

 

Jae In tersenyum tipis menatap kepergian Kyuhyun lalu membalikkan tubuhnya.. Ah ia lupa membawa ponselnya. Pemandangan didepannya begitu indah. Sangat disayangkan jika Jae In tidak mengabadikannya.

 

Karena sibuk mengagumi pemandangan laut. Jae In tidak menyadari keberadaan Kyuhyun disampingnya. Pria itu meletakkan sekotak jus jeruk disamping kiri Jae In dan mulai mengotak atik ponselnya.

 

Cekrek

 

Jae In menoleh cepat dan mendapati Kyuhyun mengarahkan ponsel berwarna gold itu kearahnya. “Oppa..” Pekik Jae In setelah sadar jika Kyuhyun memotret dirinya secara diam-diam.

 

“Heum…” gumam Kyuhyun tak mengindahkan panggilan kesal Jae In. Matanya sibuk mengagumi hasil potretannya sendiri.

 

“Cantik.” Gumamnya tanpa sadar. Wajah Jae In mulai memerah. Rasa kesalnya hilang begitu saja hanya karena satu kata itu.

 

“Cha, waktunya menelpon orang tuamu.” Kyuhyun mulai menatap ponselnya, namun Jae In tetap diam. Kyuhyun menoleh kesampingnya. Posisinya yang duduk berhadapan membuat Kyuhyun dapat melihat dengan jelas raut wajah Jae In sekarang. Gadis itu menggembungkan kedua pipinya hingga bibirnya mengerucut.

 

“Wae.”

 

Jae In melirik Kyuhyun sinis sebelum berkata. “Aku membencimu, Oppa.” Gerutunya.

 

“Oh aku juga mencintaimu, sayang.” Kekeh Kyuhyun.

 

“Berhenti seperti itu.”

 

“Apa?”

 

“Bibirmu, astaga Park Jae In kau membuatku ingin menerkammu sekarang juga!”

 

“Berhenti berpikiran kotor, Pak tua!”

 

Kyuhyun menurunkan ponselnya dn meletakkan begitu saja disamping tubuhnya. Setelahnya ia mencondongkan tubuhnya menghadap Jae In yang saat ini sibuk meminum jus jeruk yang ia bawa tadi. Tangan Kyuhyun menarik paksa kotak jus itu lalu meletakkannya ke sembarang tempat.

 

“Apa… mppfff…” Kyuhyun menyambar bibir Jae In cepat, sebelum istrinya itu berhasil menelan semua jus yang diminumnya. Mulutnya sibuk mengeksplor mulut Jae In yang masih meninggalkan rasa asam dari jus jeruk tadi. Kyuhyun sedikit meringis merasakan asamnya cairan jus jeruk yang Jae In minum. Yah, ia tidak terlalu menyukai makanan atau pun minuman asam. Namun untuk saat ini Kyuhyun pasti menyukai.

 

Ciumannya yang memburu membuat tubuhnya merosot jatuh kedalam kolam renang. Beruntung Kyuhyun memeluk bahu Jae In, jika tidak, bisa dipastikan Jae In akan terjatuh dengan posisi kepala terlebih dahulu yang masuk kedalam kolam. Jae In sedikit merasa panik karena tubuhnya mulai terasa lemas dan ia hanya bisa berpegangan pada bahu Kyuhyun.

 

Bibir Jae In mulai terbuka karena berkali-kali pria itu menggigit bibir bawahnya. Lidah Kyuhyun dengan lincahnya mulai mengobrak-abrik seluruh isi mulut Jae In. Gadis itu mengeratkan pelukannya pada bahu Kyuhyun, dan ia merasakan pelukan erat Kyuhyun disekitar pinggangnya. Tubuhnya yang sekarang lebih tinggi dari suaminya membuat Jae In dengan leluasa membalas ciuman Kyuhyun.

 

Kyuhyun melepaskan ciumannya. Ia hanya menjauhkan sedikit wajahnya. Napas mereka masih terdengar memburu. Sebelah tangan Kyuhyun terulur kemudian menyelipkan rambut Jae In kebelakang telinga gadis itu. Mata Jae In yang tadinya terpejam mulai terbuka. Gadis itu mengerjapkan mata bulatnya.

 

“Making love with me?” Bisik Kyuhyun yang tak bisa lagi menyembunyikan gairahnya. Wajah Jae In terlihat semakin cantik sekaligus seksi bagi Kyuhyun, ditambah lagi dengan kondisi tali bra Jae In yang tidak pada tempatnya membuat Kyuhyun harus memejamkan matanya erat-erat.

 

“Wae geure?” Tanya Jae In khawatir. Tangannya menyentuh dahi Kyuhyun yang terlihat mengkerut lalu mengecup kedua mata Kyuhyun penuh kasih sayang.

 

“Astaga Park Jae In. Pergilah ke kamar. Aku akan menyusulmu setelah mengambil ponselku.” Gerutu Kyuhyun frustasi.

 

“Kenapa kita tidak melakukan itu disini?” Tanya Jae In.

 

Kyuhyun menggeleng cepat. “Tidak. Aku tidak bisa memastikan kondisi air disini steril dari kuman. Aku tidak ingin kau terserang penyakit dari kuman yang masuk melalui vagina-mu.”

 

Jae In menunduk malu sambil menggigit bibir bawahnya. Kyuhyun yang melihat jelas kelakuan Jae In semakin meradang. Ia buru-buru menyambar ponselnya dengan tubuh Jae In yang tetap berada di dalam gendongannya. Sambil membawa tubuh Jae In, Kyuhyun berjalan menuju kamarnya. Dan niatan mereka yang ingin menelpon kedua orang tua Jae In harus ditunda.

 

“Kau tahu aku ini seorang pria dengan gairah tinggi. Kau tidak akan tidur hingga besok pagi Nyonya Cho.” Geram Kyuhyun setelah sampai di balkon kamar. Bibirnya mulai mencium bibir Jae In lagi sebelum istrinya itu protes, dan Kyuhyun benar-benar menepati perkataannya barusan..

 

 

 

***

 

 

 

Hyena berjalan sembari menundukan wajahnya. Letak syalnya yang melilit dilehernya lumayan tebal, membuat wajah Hyena hampir tertutup. Belum lagi mantel tebal yang dikenakannya. Yah siapa pun pasti berpenampilan sama sepertinya. Salju-salju masih saja turun menutupi jalanan kota Seoul. Sejak semalam hujan salju belum juga reda.

 

Setelah mengambil cuti liburnya beberapa hari, hari ini Hyena mulai kembali mengajar sebagai dosen. Karena rumor kemarin, para wartawan masih saja mengerubutinya. Beruntung ada dua pengawal Kyuhyun yang menemaninya ditambah lagi satu orang pengawal dari Donghae. Sejak kejadian baku tembak waktu itu, kedua pengawal Kyuhyun selalu mengikutinya kemana pun, kecuali rumahnya.

 

Kaki panjangnya terus melangkah menghampiri sebuah mobil alphard hitam yang terparkir di dekat gerbang kampusnya. Salah satu pria bermantelkan hitam mulai membukakan pintu mobil tersebut untuk Hyena. Didalam terlihat seorang pria menggunakan kaca mata hitam yang bertengger manis di hidung mancungnya. Donghae, pria itu menampilkan senyum manisnya untuk Hyena yang berdiri terpaku di dekat pintu. Tangannya terulur, membantu Hyena untuk menaiki mobilnya. Awalnya gadis itu cukup ragu untuk menerima uluran tangan Donghae, namun akhirnya Hyena menerimanya juga.

 

“Bagaimana?” Tanya Donghae.

 

Hyena menoleh dengan pandangan bingung. Apanya yang bagaimana?

 

“Ck, Apa para anak didikmu membuatmu tidak nyaman?”

 

Hyena menggeleng pelan sebelum mengalihkan matanya kesamping kirinya. Seumur-umur, ini pertama kalinya Hyena dekat dengan seorang laki-laki. Donghae adalah pria pertamanya ditambah lagi pria itu seorang pablic figure. Jadi Hyena tidak merasa aneh jika ada banyak wartawan yang berburu mencari informasi tentang hubungannya dengan Donghae.

 

Pertemuan pertamanya dengan Donghae sungguh tak terduga. Kejadian yang menurut Hyena sungguh memalukan itu membuatnya menjadi seperti ini. Kehidupan tenangnya mulai hilang.

 

Niatan Donghae memang mulia. Mungkin karena pria itu merasa panik melihat seorang gadis yang sempat bertanya padanya lalu pingsan begitu saja. Bodohnya para tamu disana hanya diam menonton kejadian itu tanpa ada yang mau menolong Hyena, jadi Donghae lah yang berinisiatif dahulu.

 

Suasana canggung didalam mobil itu membuat udara semakin terasa dingin. Padahal pemanas udara telah terpasang maksimal dan mereka belum bisa menghalau dinginnya udara.

 

“Hyena-ssi, maaf.” Gumam Donghae pelan. Entah kenapa pria itu harus meminta maaf. Ia hanya ingin mengeluarkan isi hatinya.

 

“Nde?”

 

Donghae menatap Hyena yang mulai menatap matanya. Gadis itu terlihat menautkan kedua tangannya karena Donghae belum kembali berbicara. Ia melirik kearah lain asalkan tidak melihat tatapan sendu pria itu. Jantungnya terasa mau copot..

 

“Kejadian waktu itu…”

 

“Kau tidak salah.” Sahut Hyena cepat.

 

“Kau hanya ingin menolongku. Salahkan para wartawan atau pun para netizen diluar sana.”

 

Donghae mengerutkan alisnya lalu kembali tersenyum. Hyena terlihat menahan nafas dengan tatapan yang memuja senyuman Donghae.

 

“Aku tidak menyesal, Hyena-ssi…”

 

“A.. apa maksudmu?”

 

“Lihat saja nanti.” Ujar Donghae misterius.

 

Hyena diam, tak menanggapi perkataan misterius Donghae. Ia duduk tegang di tempatnya. Banyak pertanyaan yang berkeliaran di otak cantiknya. Kemana Donghae akan membawanya, dan kata-kata misterius tadi-lah yang membuat Hyena sangat penasaran.

 

Mobil alphard yang ia tumpangi berhenti disebuah parkiran. Sang supir telah turun lebih dulu lalu membuka pintu untuk sang majikan. Dari arah belakang mobilnya, beberapa orang bodyguard nampak berlarian menghampiri Hyena, tak lama pintu disampingnya itu terbuka.

 

Hyena melihat Donghae yang menatapnya di seberangnya. Kakinya kembali melangkah menghampiri pria itu takut-takut. “Tenang saja, disini tidak ada wartawan. Asistenku sudah memastikannya.”bisik Donghae. Hyena hanya bisa mengangguk wajahnya pelan. Ia ikut saja saat Donghae berjalan di sampingnya.

 

Mereka memasuki sebuah restoran mewah bergaya eropa. Hyena melihat beberapa lukisan besar yang di pajang di tembok. Donghae membawanya kemari. Pasti harga makanan disini lumayan mahal. Keluarga Hyena bukanlah orang kaya, gadis itu sudah biasa hidup sederhana sejak kecil. Jadi hal-hal semacam ini terasa awam untuknya.

 

“Kau tidak bahagia?” Tanya Donghae.

 

Hyena menoleh lalu tersenyum canggung, “Bukan begitu, makanan disini pasti mahal.”

 

Donghae terkekeh pelan mendengar ucapan jujur Hyena tentang makanan di restoran ini. Yah, ia sudah bekerja cukup lama dan sudah banyak uang yang ia kumpulkan. Lagi pula tidak mungkin uangnya habis hanya karena membeli makanan mewah.

 

Seorang pelayan wanita berjalan menghampiri mereka lalu membukakan sebuah pintu besar bercat cokelat. Hyena menoleh ke belakangnya saat para pengawal tadi mulai berdiri di samping pintu. Apa ia hanya berdua dengan Donghae di dalam sana?

 

Pertanyaan di pikirannya terjawab saat pintu besar itu tertutup rapat dan Hyena hanya berdua dengan Donghae di sebuah ruangan besar.

 

“Aku sudah memesan tempat VVIP, jadi jangan heran jika hanya ada kita berdua disini.” Ujar Donghae.

 

“Apa ada suatu rahasia yang ingin kau ungkapkan padaku?” Tanya Hyena penasaran. Yah, Hyena tahu betul bagaimana terkenalnya Donghae. Donghae bukan hanya dikenal sebagai seorang sutradara ataupun produser, pria itu dikenal sebagai seorang aktor sekaligus penyanyi. Dan skandal yang tak sengaja mereka buat,  membuat keduanya terdesak oleh pertanyaan-pertanyaan para wartawan.

 

Jujur, Donghae tidak menyesal skandal kemarin begitu ramai diperbincangkan banyak orang. Banyak yang menduga-duga jika Hyena mengandung anaknya lalu keguguran. Dilihat dari foto yang beredar di internet, gaun yang Hyena kenakan memang terlihat bercak darah disekitar rok yang gadis itu kenakan. Orang-orang selalu mengeluarkan presepsi mereka sendiri. Kemudian mengeluarkan hujatan-hujatan tajam tanpa tahu kebenarannya. Yah itu semua merupakan resiko Donghae menjadi seorang public figure.

 

“Mengenai konferensi pes nanti, aku ingin kau mengiyakan semua perkataanku nanti.”

 

Hyena mengerutkan alisnya bingung, “memangnya apa yang ingin kau katakan? Kenapa aku harus mengatakan iya saja?”

 

Donghae memajukan tubuhnya menatap intens mata Hyena yang duduk di seberangnya. “Kumohon lakukan permintaanku, Hyena-ssi.” Ujarnya penuh permohonan. Hyena mengerjapkan matanya melihat tampang memelas Donghae, seumur-umur ini pertama kalinya ia berada begitu dekat dengan seorang artis. Tak pernah terbayangkan bagi Hyena dapat bertatap langsung dengan seorang artis. Lee Donghae aktor tampan yang begitu di idam-idamkan para wanita ada di depannya, duduk menghadapnya dengan tatapan penuh permohonan yang membuat Hyena gemas ingin menyentuk pipi pria itu.

 

“Karena kita sudah disini, aku akan mentraktirmu.” Ujar Donghae membuat lamunan Hyena buyar seketika.

 

“Nde…”

 

 

 

***

 

 

 

Kyuhyun mengerjapkan matanya pelan dan mendapati wajah tidur istrinya. Hembusan nafas Jae In yang mengenai lehernya menimbulkan udara panas ditubuhnya. Sedangkan kedua tangan Jae In menyentuh dadanya yang telanjang.

 

Kyuhyun tersenyum tipis mengingat kejadian semalam. Pria itu mulai mencium seluruh wajah Jae In membuat tidur nyaman Jae In mulai terusik. Gadis itu menggeliatkan tubuhnya kemudian sebelah tangannya memeluk pinggang Kyuhyun.

 

“Ireona Jae In-ah.” Bisik Kyuhyun. Jika Kyuhyun membangunkan Jae In dengan suara sekecil itu yang ada malah membuat tidur Jae In semakin nyenyak.

 

Kyuhyun terkekeh pelan lalu mengusap punggung Jae In lembut. Yah jangan tanyakan bagian bawah tubuhnya yang mulai mengeras karena bersentuhan langsung dengan kaki telanjang Jae In. Namun, Kyuhyun cukup mengerti situasi. Jae In tidak mungkin harus menerima dirinya lagi ‘kan’. Sudah cukup mereka melakukannya berkali-kali hingga menjelang pagi.

 

Getaran ponsel Kyuhyun di nakas samping ranjang membuat kepala pria itu menoleh cepat. Dengan sigap ia mengambil ponselnya yang berada di belakang tubuh Jae In. Tangannya yang tadi mengusap punggung Jae In mulai sibuk mengotak-atik ponselnya. Salah satu nama bodyguardnya tertera disana.

 

“Apa?” Seru Kyuhyun tanpa basi-basi.

 

“Maaf tuan, sepertinya beberapa anak buah Jung Ill Woo mengikuti kami.”

 

Shit! Kyuhyun mengumpat kesal mendapati berita tersebut. Ia bangun dari tidurnya, lalu menyandarkan tubuhnya pada dashboard ranjang.

 

“Panggil Jeremy dan beberapa pengawal lagi untukku!” Titahnya tegas.

 

Dengan cepat Kyuhyun beranjak dari tidurnya, mengambil celananya yang terlempar di kaki ranjang lalu memakainya. Ia berjalan cepat-cepat mengambil laptopnya yang ia letakkan di atas sofa. Setelah menemukan laptopnya, Kyuhyun kembali lagi ke kamar.

 

“Oppa..” Jae In terduduk dengan wajah lesu. Gadis itu menyandarkan tubuhnya pada dashboard ranjang dengan sebuah selimut yang menutupi tubuhnya hingga leher.

 

“Eoh kau Sudah bangun.” Sapa Kyuhyun yang langsung menghampiri Jae In. Pria itu duduk disamping Jae In dengan sebuah laptop di pangkuannya.

 

“Apa di hari libur kau bekerja?” Ketus Jae In setelah melihat beberapa laporan yang dikirim para karyawan Kyuhyun melalui email. Pria itu terkekeh geli lalu mengecup pipi Jae In.

 

“Ini bukan hari libur, sayang. Kau lupa, aku hanya mengambil cuti hari liburku.”

 

“Apa bedanya.”

 

Jae In membelalakkan matanya seakan teringat sesuatu. Tangannya mengambil kemeja putih milik Kyuhyun lalu mencari keberadaan ponselnya. Jae In cepat-cepat menyembunyikan ponselnya setelah melihat layar ponselnya yang menampilkan tanggal ulang tahun Kyuhyun. Sungguh malang, ia lupa memberi kejutan untuk Kyuhyun. Seharusnya tadi malam, tapi sifat pelupa Jae In mulai muncul disaat yang tidak tepat.

 

Beruntung Kyuhyun mulai fokus pada laptopnya. Ah, Jae In harus memberikan kejutan sekarang juga.

 

Jae In berjalan mengendap-endap. Ia berhasil menutup pintu kamar. Dengan senang, Jae In kembali melangkah, bahkan berlarian kecil. Namun langkahnya terhenti setelah melihat sekumpulan pengawal berdiri di pintu utama.

 

“Jeremy-ssi.” Panggilnya. Pria itu membungkuk hormat pada Jae In.

 

“Ah kebetulan sekali ada kau disini. Yak, kau bisa membantuku membuat kue?” Seru Jae In senang. Pengawal muda itu terkejut dengan pertanyaan Jae In dan hanya bisa menjawabnya dengan gelengan kepala.

 

“Ah sayang sekali.. apa tidak ada kah salah satu dari kalian yang bisa membuat kue?”

 

“Maaf nona sepertinya salah satu dari kami ada yang bisa memasak.” Jawab salah satu pengawal disana

 

“Benarkah, Panggilkan dia untukku, palli.”

 

“Siap nona.”

 

 

 

.

 

 

 

Dan disinilah mereka. Berada di dapur dengan beberapa bahan makanan seperti terigu dan telur. Bahan utama untuk membuat kue. Jeremy menatap pengawal Kyuhyun yang berdiri di balik meja pantri itu sambil mengernyitkan dahinya. Jae In, belum keluar dari kamar. Gadis itu memiliki ide cemerlang dengan mengunci kamar Kyuhyun. Dan Jeremy hanya bisa berdoa, semoga Kyuhyun tidak marah padanya karena mengiyakan permintaan gadis itu. Yah semoga saja, lagipula ini semua mereka lakukan untuk merayakan ulang tahun majikannya itu.

 

“Yak, Yoon Ho-ya, kau yakin bisa membuat kue?” Tanya Jeremy ragu. Dan pengawal itu hanya bisa menggelengkan kepalanya lemah sembari menopang dagunya di atas meja pantry.

 

“Aku sendiri tidak yakin, hyung. Aku hanya bisa memasak makanan sehari-hari seperti bulgogi, kimchi, ramen. Selebihnya, aku selalu gagal.”

 

Jeremy terkikik geli. Yah mereka sudah biasa di latih teknik bela diri, bukan cara memasak.

 

“Aku sudah mencari di internet, cara membuat kue. Jadi, doakan aku semoga berhasil dan tidak mengecewakan Tuan Kyuhyun maupun Nona Jae In.” Gumam Yoon Ho. Jeremy tertawa lalu menepuk bahu pengawal itu pelan.

 

“Nona Jae In sudah datang, semoga berhasil Yoon Ho-ya.” Akhir Jeremy yang langsung meninggalkan pengawal itu setelah melihat keberadaan Jae In yang menuruni tangga.

 

“Oh, sudah datang. Maaf menunggu lama. Ehmm… siapa namamu?”

 

Yoon Ho menundukkan badannya sedikit, “Anyeonghaseo Kim Yoon Ho imnida.”

 

“Oh, Yoon Ho-ssi. Jadi, kita mulai sekarang?”

 

“Ne…”

 

Jae In tersenyum senang lalu mengambil posisi di samping Yoon Ho. Jae In melihat tangan Yoon Ho yang cekatan memecahkan cangkang telur untuk di ambil isinya.

 

“Mereka bilang kau bisa memasak?” Gumam Jae In, mengambil sebungkus gula halus lalu merobek bagian atasnya.

 

“Ne, tapi ini pertama kalinya saya membuat kue.” Jawab Yoon Ho jujur.

 

“Eoh, pantas saja kau melihat internet.” Kekeh Jae In.

 

Mereka kembali fokus pada pekerjaan masing-masing. Jae In membuat adonan kue yang lain dengan tekstur kental. Ia ingin membuat hiasan berbentuk binatang untuk kue-nya nanti. Dapat di lihat rumahnya yang penuh dengan hewan peliharaan. Kecintaan Jae In pada binatang tak bisa di halangi. Gadis itu sudah terlanjur mencintai hewan yang menurutnya lucu.

 

Yoon Ho memperhatikan tangan Jae Im yang sibuk mengukir sebuah kepala singa. Di depannya ada beberapa baskom yang berisi adonan bermacam-macam warna. Seperti warna cokelat, orange, abu-abu, putih, dan hijau. Ia mengambil adonan kue berwarna cokelat lalu membuatnya menjadi sebuah pagar. Kue yang mereka buat dominan warna hijau muda. Alasannya karena Jae In sedikit menyukai warna itu, dan lebih cocok di padukan dengan hiasan binatang nantinya.

 

Ting.

 

Yoon Ho buru-buru mengambil loyang kuenya. Kemudian mulai meletakkan berbagai hiasan yang Jae In buat. Mulai dari daun-daun kecil berwarna hijau hingga binatang monyet, singa, dan sapi. Jae tersenyum puas melihat hasil karyanya dan Yoon Ho. Ini pertama kalinya Jae In membuat makanan seperti ini, di lihat dari tampilannya cukup menarik, namun entah bagaimana rasanya karena Yoon Ho pun tak yakin dengan rasa kuenya nanti.

 

“Yoon Ho-ssi, bantu aku bawa kue ini ke kamar, oke.” Bisik Jae In. Sudah sejam lebih mereka sibuk di dapur. Sekarang waktunya memberi kejutan untuk Kyuhyun.

 

“Ne.”

 

Jae In berlarian kecil keluar dari dapur. Sebelumnya ia melepaskan celemek bergambar hello kitty dan meletakkannya di meja makan.

 

Jae In merogoh saku hot pant-nya dan menemukan beberapa buah kunci disana. Dengan pelan, Jae In mulai memutar kuncinya lalu mendorong pintu itu. Kepalanya terlebih dahulu masuk untuk mencari keberadaan Kyuhyun. Ranjangnya kosong, dan ia bisa mendengar suara gemercik air yang mengalir dari dalam kamar mandi, di tambah suara Kyuhyun yang menyanyi.

 

“Yoon Ho-ssi berikan kuenya padaku. Ah terima kasih banyak sudah membantuku.” Bisik Jae In ramah. Pengawal itu tersenyum canggung lalu menyerahkan kue dan beberapa lilin beserta koreknya.

 

Jae In berjalan mengendap-endap menuju balkon kamar. Kemudian meletakan kue tersebut di atas meja yang tersedia.

 

“Sayang..”

 

Jae In memekik tertahan. Bagaimana ini, ia belum sempat menyalakan lilinnya. Kenapa Kyuhyun harus datang! Takut-takut Jae In membalikkan tubuhnya hingga kuenya itu terhalangi tubuhnya. Kyuhyun berdiri di tengah pintu dengan sebuah handuk yang meliliti pinggulnya.

 

“Oppa, kenakan bajumu sana!” Titah Jae In berusaha untuk tidak panik. Pria itu mengangguk patuh dan mulai meninggalkan Jae In. Gadis itu bisa bernafas lega setelahnya.

 

Buru-buru ia membalikkan tubuhnya lalu menyalahkan lilin. Setelahnya Jae In berdiri membelakangi kuenya, menatap tubuh Kyuhyun yang berdiri membelakanginya. Apa Jae In sudah pernah bilang sebelumnya jika Kyuhyun memiliki sebuah tato di bokongnya. Tato bergambarkan burung elang. Yah Jae In rasa itu cocok untuk Kyuhyun, lihatlah sendiri bagaimana cara Kyuhyun menatap orang lain yang tak dikenal atau pun seorang musuh. Tatapan pria itu persis seperti tatapan burung elang itu.

 

Kyuhyun kembali memutar tubuhnya menghadap Jae In. Pria itu tersenyum tipis setelah melihat Jae In yang berdiri tetap pada posisinya seperti tadi, menurutnya. Kaki jenjangnya membawa Kyuhyun untuk menghampiri Jae In disana.

 

“Oppa..” Pekik Jae In yang langsung melompat naik kepelukan Kyuhyun dengan kedua lengan yang melingkari leher pria itu.

 

Kyuhyun sendiri cukup terkejut dengan tindakan Jae In. Apalagi gadis itu menciumnya duluan. Hanya menempelkan bibir mereka.Awalnya Kyuhyun ingin membalas ciuman itu, namun Jae In sudah melepaskannya lalu berbisik, “Happy Birthday, Oppa.”

 

Kyuhyun tertegun, kemudian matanya beralih melirik ke belakang tubuh Jae In. “Ingin memberikanku kejutan eoh..” goda Kyuhyun geli. Ayolah Kyuhyun ingin sekali tertawa melihat kue ulang tahun yang lebih cocok Jae In berikan untuk anak mereka nanti.

 

“Oppa tidak suka?” Gumam Jae In sedih. Kyuhyun mendudukan tubuh Jae In di meja depannya lalu menatap kuenya dengan pandangan takjub yang dibuat-buat.

 

“Beli dimana?”

 

Jae In mendelik kesal pada Kyuhyun. Beli dimana? Hei memangnya Kyuhyun pikir Jae In boleh keluar rumah. Apa mungkin juga pengawalnya yang membelikan Jae In kue. Kalau begitu percuma saja ia susah payah membuatnya jika reaksi Kyuhyun seperti ini, terlalu santai.

 

“Aku dan Yoon Ho yang membuatnya.” Ketus Jae In.

 

“Benarkah? Kau yg membuat ini?” Seru Kyuhyun takjub.

 

“Bukan aku saja, Yoon Ho juga!” Ralat Jae In jengah.

 

Yoon Ho? Kyuhyun seperti mengenal nama itu. Oh, Kyuhyun memang tidak menghafalkan seluruh nama pengawalnya, jadi wajar saja jika ia merasa bingung atau nama itu terdengar familiar di telinganya.

 

“Dia pengawalmu, Oppa!”

 

Kyuhyun mengangkat bahunya acuh. Yah siapa pun itu orangnya Kyuhyun pantas memberikan ucapan terima kasih. Mungkin nanti ia akn mengucapkan langsung kata terima kasihnya itu pada Yoon Ho. Sekarang waktunya untuk berduaan dengan Jae In.

 

“Kenapa kau suka sekali dengan binatang?” Ujar Kyuhyun gemas. Ia memutar-mutar kue itu. Melihat dari segala arah.

 

“Mereka lucu.” Jawab Jae In cepat. Matanya ikut memperhatikan pahatan binatang yang ia buat sendiri dengan susah payah. Beruntungnya, Jae In sempat melihat cara membuat hiasan boneka itu di Youtube. Yah walaupun sedikit kesusahan, namun hasil akhirnya lumayan memuaskan.

 

“Siapa yang membuat hiasan binatang ini? Apa mereka bisa di makan?”

 

Jae In memutar bola matanya malas. Untuk ukuran seorang pria, Kyuhyun terlalu cerewet.

 

“Ya, coba saja.”

 

“Apa rasanya seenak penampilannya?” Tanya Kyuhyun sekenanya. Jae In ingin sekali melempar kursi dihadapannya ke wajah Kyuhyun, tapi ia terlalu mencintai pria itu.

 

Mata bulat Kyuhyun menatap wajah Jae In yang terlihat masam, “Apa aku salah bicara?” Tanya Kyuhyun polos.

 

Jae In memotong kue di sampingnya sambil mengerucutkan bibirnya. Yah perkataan Kyuhyun berhasil menyakiti hatinya. Pria itu tak segan-segan mengeluarkan perkataan pedas saat penasaran, atau mungkin Kyuhyun tidak sadar mengucapkan kalimat sindiran tadi. Lihatlah tampangnya yang tidak merasa bersalah itu. Menyebalkan.

 

“Coba saja jika rasanya tidak enak, kau bebas menghukumku. Jika enak, kau harus mengajakku keliling pulau Bali ini!” Tantang Jae In sambil menyerahkan potongan kuenya pada Kyuhyun. Yah ia harus yakin. Bodohnya Jae In tidak mencicipi kue itu terlebih dahulu, Yoon Ho bilang rasanya sudah pas, jadi Jae In tidak ikut mencobanya.

 

Kyuhyun menerimanya dengan senyuman miring lalu menggigitnya pelan. Seolah-olah ia seorang Chef yang mencicipi makanan pesertanya.

 

“Ku rasa, rasanya terlalu manis. Telurnya terlalu banyak, aku jadi mual.”

 

Jae In meringis ngeri, apa rasanya seperti itu. Jae In tidak terlalu suka kue dengan banyak telur, dan Kyuhyun bilang…

 

“Cobalah.” Jae In menggigit kue di tangan Kyuhyun. Dan apa yang dikatakan Kyuhyun barusan adalah sebuah kebohongan. Rasa kuenya tidak seburuk yang Kyuhyun katakan!

 

“Dasar penipu.”

 

Kyuhyun tertawa puas karena berhasil mengerjai istrinya. Ia memeluk wajah Jae In hingga gadis mungil itu sedikit tenggelam dalam pelukan Kyuhyun.

 

“Kajja kita jalan-jalan. Ah ngomong-ngomong, terima kasih kejutannya. Ini ulang tahun pertamaku bersama-mu kan, dan kau berhasil membuatku terharu, Nyonya Cho.”

 

“Ne, yeobo… kau harus mencintai istrimu yang cantik nan pintar ini haha.”

 

“Pintar? kepintaranmu itu patut dipertanyaan karena iq-mu dibawah rata-rata.”

 

“YAK CHO KYUHYUN!!!”

 

 

 

To Be Continue

Scene Donghae-Hyena cuman segitu aja ya.. hihi dan apa ini?!!! Kenapa konfliknya belum muncul??

Nah, jadi gini, di part ini masih adegan mesra-mesra’an lah ya, author pusing kalo bikin konflik yg berat, tapi alur ceritanya terlanjur kayak gini -.- Author cukup pusing dengan masalah pribadi, gak mau nambah pusing dengan bikin konflik yg ribet haha.. untuk konflik mulai muncul di part 10 ‘mungkin’

Oh iya, ada yang nanya sequel The Darkness, You Liar Cho Kyuhyun! untuk sequel itu kalian bisa baca dalam bentuk E-book. Untuk harganya sendiri masih di pertimbangkan, jadi harap menunggu dengan sabar hihi

Udah segitu aja cuuap-cuapnya, Sampai Jumpa..

137 thoughts on “Young, Wild & Free Part 9

  1. ditunggu kelanjutannya 😀 tp boleh kok klo momen haena nya dibanyakin 😀 penasaran bgt ama yg dimaksudin dongek hehe

    Like

  2. Lupa udh komen apa belum 😶
    Pasangan ini bner2 buat iri 😍
    Kapan mereka punya anak kak? Gk sabar gimana mereka klo ud jadi ortu xixixi
    Konfliknya jan berat2 ya kak, kaya gini aja udh bagus dan suka

    Like

  3. anyeong,reader baru lam kenal.sebenarnya bukan baru juga,aq udah ngikutin ff ini dari awal di blog sebelah.karena di fnc ru sampe part 8′,jadi dosini lngsung baca ke part 9. salah authornya g nyantumin (mention) soal blog ini di fnc,jadi ru tau lo myloveevil juga punya blog pribadi. lo tau dari dulu kan udah follow blog ini juga,he….

    Like

  4. Kapel yang bikin iri orang ini mah, huh hahhh
    Yaelahhh bulan madu aja pake acara di ikuti preman pasar, ngapa in coba, ganggu kapel kaporin ane yang lagi honeymoon aje, hhaahhhhh

    Like

  5. Manis’y kyu n jae in. Jadi ikud senya/um sendiri. Tingkah langka jae in+kyu yg asal jeplak kalo ngmonk bkin makin greget gmna gtu 😀

    Di fnc baru smp part 8 ya ka kalo gk salah..? Part sebelum’y aq ud komen d fnc. Yg d wp kk mulai dr sini jjaa ya ka komen’y. Gpp khan ya ka^^

    Like

  6. aaaaaa..sweet deh honeymoon mereka di bali
    tapi tetep ajja anak buahnyaa jung ill woo
    ngikutin

    Yaa ampun
    jae in itu sekarang udah mesum ajja

    Like

  7. Owh manisnya jaena sma kyuhyun. Skrng kyuhyun lbih extra hati” lagi krn anak buah jung ill woo mengikuti hanemonya.. owh donghae sma hyena ya. Semoga aja.

    Like

  8. Waduhh mereka lagi honeymoon tapi tetap harus hati” tuh . Bisa jadi kan nanti orang suruhan il woo berulah lagi

    Like

  9. Sweet banget sih honeymoon mereka apalagi saat jae in kasi kejutan ke Kyuhyun itu bener2 sweet buat aku :d

    Like

  10. Dughhh edannn!!! Ill woo bener” dendam bnget apa yak??? Smpe ikutin honey moon segala😒

    Part ini sweet yahh kyak kuae’a kyu dri jaein😝😝

    Like

  11. Iri banget sama pasangan super duper mesum ini ..

    Sebenernya apa sih mau si ill woo itu ?
    Ga bisa cuma ayahnya jae in yg di ganggu ??
    Lagian kan, dia udah berhasil bikin usaha ayah jae in bangkrut, harusnya dia udah puas dengan itu, ngapain sekarang nguber2 jae in :/

    Like

  12. Donghae hyena muncul … Curiga sama konfrensi pers ny nanti.. Kykny donghae ada rncana lain tuh.. 😁😁😁
    Kyu n jae in selalu aj nmpel n romantis.. 😊😊

    Like

  13. Hahah mereka semakin romantis aja..
    Ehhehe..

    Ahh untung pengawal kyuhyun langsung kasih tau kalo anak buwah il woo ngikutin mereka..
    Hahaha

    Wahh donghae jatuh cinta wkwk..

    Like

  14. Kyu-Jae selalu keliatan manis :*
    Kasian si Yoon Ho mau gak mau harus bisa karma Jae In yg minta wkwk.
    Tato burung elang di errrr……. Bayanginnya itu loh geli hahaha #plakk
    Sepertinya Donghae mulai suka sama Hyena

    Like

  15. seneng bgt deh sama duo sejoli ini….
    kyuhyun demen bgt godain Jae in
    itu donghae mau beneran jadiin hyena milik dia ya?????

    Like

Leave a comment